Di dunia yang serba modern ini manusia dituntut untuk hidup serba instan. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menyukai makanan serba instan. Mereka beralasan makan-makanan instan untuk menghemat waktu tanpa memikirkan nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Selain itu hal ini didukung dengan semakin berkurangnya lahan pertanian akibat semakin banyaknya penduduk yang membutuhkan tempat tinggal. Lahan-lahan pertanian sekarang sudah berubah menjadi perumahan-perumahan. Saat ini sulit sekali kita mencari hamparan sawah yang luas di perkotaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, para produsen seperti petani dituntut untuk dapat mencukupi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah dengan luas area pertanian yang kian terbatas. Hal ini mendorong para petani untuk menggunakan bahan kimia dalam mempercepat proses panen. Sistem tanam yang dulu dilakukan sekarang tidak lagi, seperti misalnya mengganti musim tanam (dari tanaman padi kemudian tanaman jagung) sehingga satu tahun sekali padi dipanen tetapi saat ini dengan meningkatnya kebutuhan dan meningkatnya teknologi akan pangan, panen dapat dilakukan setahun tiga kali. Banyak cara yang dilakukan misalnya dengan cara memberi pupuk yang dapat mempercepat pertumbuhan dan merangsang pembuahan, kemudian menyemprot hama. Sehingga menghasilkan padi dengan cepat. Tidak hanya padi, sayuran dan juga buah-buahan jg dilakukan hal yg sama. Contohnya saja di supermarket – supermarket hampir smua sayuran dan buah-buahan yg terlihat segar dan warnanya menggiurkan, sampai-sampai ulatpun tdk berani untuk makan. Karena sayuran dan buah-buahan tersebut mengandung banyak zat kimia yg rasanya sangat pahit bagi ulat.
Ulat saja tdk mau kok manusia mau yaaa……..???
Untuk itu orang yg sadar akan kesehatan sudah mulai beralih ke makanan organik. Tapi ingat tdk smua makanan yg embel-embel organik bener-bener organik. Bapak teori organik, Dr. Henry Chang, menyatakan bahwa “makanan organic” berarti seluruh produk pertanian yang bebas dari pupuk kimia, bahan kimia, atau bahan tambahan sejak permulaan, yaitu seluruhya alami. Beberapa contoh cara-cara bertani tersebut termasuk membajak tanah secara tradisional, menggunakan pupuk alami atau tanah yang memang subur, atau memasukkan cacing ke dalam tanah untuk menggemburkan tanah melalui kegiatan penggalian lubang yang alami. Penggunaan pupuk kimia membuat makanan tersebut tidak memiliki kandungan gizi. Dengan makan-makanan organik orang akan memiliki umur ratusan tahun karena memiliki system kekebalan yg bagus dengan gizi yg bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar